5 waktu yang tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk Tidur

 

5 waktu yang tidak dianjurkan rasulullah untuk tidur. 

5 waktu yang tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk tidur

Assalamualaikum, halo pengunjung selamat datang di blog saya Randi Noober, pada halaman kali ini saya akan membahas 5 waktu dimana Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk tidur, apa sajakah 5 waktu itu? Berikut pembahasannya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ALLAAHUMMA SHALLI ALA A SAYYIDINAA MUHAMMAD

Harapan dan doa saya, semoga saudaraku semuanya yang mengunjungi halaman dan membaca artikel ini selalu diberikan kesehatan, dilapangkan rezekinya, diampuni dosa-dosanya dan dipanjangkan umurnya, Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Saudaraku semuanya yang dirahmati oleh Allah, kita semua tau bahwa tidur adalah aktivitas yang tak kalah penting untuk tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh, pada umumnya manusia perlu tidur yang cukup disetiap harinya. Tidur sangat memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang kurang tidur biasanya akan merasa kelelahan, produktivitas menurun, stress hingga berujung pada depresi.

Tidur merupakan rahmat Allah sebagaimana dalam firmannya:

"Dan karena rahmatnya dia jadikan untuk malam dan siang supaya kamu beristirarat pada malam itu, dan supaya kamu mencari sebagian dari karunianya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur." (QS: Al-Qashahs ayat 73).

Walaupun tidur merupakan rahmat Allah, ternyata ada beberapa waktu tidur yang tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW, hal ini juga sejalan dalam ilmu medis, lalu waktu-waktu apa sajakah itu?. 

Berikut ini adalah 5 waktu yang dilarang untuk tidur menurut medis dan islam. 

1. Tidur setelah sholat subuh atau tidur di pagi hari

Tidur setelah sholat subuh atau tidur di pagi hari akan membuat tubuh menjadi lemah dan lesu, serta akan menghilangkan waktu yang sangat positif. Ibnu Qayyim pernah berkata. 

"Ada 4 hal yang menghambat datangnya rezeki, yaitu tidur waktu pagi, sedikit sholat, malas-malasan dan berkhianat."

2. Tidur sepanjang hari

Tidak baik jika kita tidur sepanjang hari, kecuali jika kondisi tubuh kita yang tidak memungkinkan, contohnya seperti sakit. Terlalu banyak tidurpun juga tidak perlu dalam islam dan hukumnya makruh, banyak tidur dapat mengubah hati menimbulkan kemalasan dan mengganggu kesehatan tubuh. 

3. Tidur setelah makan

Biasanya seseorang akan tidur setelah makan, hal tersebut dapat membuat proses pencernaan tidak berjalan dengan maksimal dan akan menyebabkan ketidak sempuraan dalam pencernaan, aktivitas tidur setelah makan dapat mencegah kesehatan. 

4. Tidur setelah sholat Ashar atau menjelang sholat magrib. 

Hal ini bukanlah mitos, tidur setelah sholat Ashar atau menjelang sholat Magrib bisa mengganggu kesehatan tubuh, seseorang yang tidur diwaktu itu akan merasa pusing atau linglung sehingga membuat badan terasa sakit. 

Diriwayatkan oleh Imam Abu Bakar Al-almarudzi Rahimahumullah bahwa Imam Ahmad pernah berkata.

"Tidak disukai (Makruh) bagi seseorang yang tidur setelah Ashar, dikhawatirkan akan membahayakan (kewarasan) akalnya."

Hal tersebut menegaskan bahwa terlalu sering di sore hari akan membuat jiwa atau fikiran seseorang menjadi semakin muruk. 

5. Tidur sebelum sholat Isya. 

Yang terakhir adalah tidur sebelum sholat Isya, biasanya seseorang yang tidur sebelum sholat Isya akan kebablasan tidur sampai pagi, sehingga ada banyak kerugian yang didapatkan, selain melewatkan sholat Isya itu sendiri, tidur yang terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan hati, bertambahnya berat badan, dan menimbulkan rasa malas juga akan menjadi akibatnya. Oleh karena itulah Rasulullah SAW melarang kita untuk sebelum sholat Isya. 

Sahabat beriman yang dirahmati oleh Allah SWT, itulah 5 waktu yang tidak dianjurkan Rasulullah SAW untuk tidur. 

Saya berharap semoga kita semuanya bisa menghindari waktu waktu yang dilarang tersebut untuk melakukan aktivitas tidur. 

Demikian yang bisa saya sampaikan pada halaman ini, jika ada kesalahan ataupun kekurangan saya pribadi sebagai penulis artikel ini meminta maaf, Wassalamualikum.